Jangan Lupa Kunjungi Sponsor Kami

cerpen "blue diary" by yuliana dewi

Blue Diary

ah..andai saat ini aku bisa memelukmu,membelai rambutmu serta menghapus tiap tetes demi tetes air mata sahabat ku,tapi sayang nya aku tak bisa tapi aku cukup lega bisa sedikit membantumu walau dengan hanya mendengar keluh kesahmu malam itu
dear diary,hari ini aku sedih seperti biasa rumah megah ini seperti neraka malamini mamah papah ribut lagi tapi lebih hebat dari hari kemarin,aku penat melihat mereka yang tak pernah rukun mereks sama-sama sibuk dengan pekerjaan nya,mempertahankan ego tanpa ada yang mau mengalah sedang aku,aku larut dengan kesepian tanpa kasih sayan walau aku berlimpah kemewahan tapi aku miskin akan kasih sayang diary kapan mereka bisa mengerti aku.

malang benar nasib mu sahabat ku entah kapan pertayaan mu itu bisa terjawab,tapi jangan takut kamu tak pernah sendirian livi sahabat ku,liviana itulah nama nya gadis cantik yang selamaini menjadi sahabat ku yang kerap kali mengisi hari-hari ku dengan goresan pena nya berbagi kisah yang dia punya hari ini.

dear diary,hari ini aku punya temannya kiki namanya dia baik,care,asyik,yang terpenting dia bisa memberikan ku solusi di kala aku pusing sekarang aku enjoy hadapi persoalan he..he..
sukurlah lah minimal sekarang livi ku tak lagi kesepian ada teman yg bisa dia ajak berbagi tapi aku harap livi ku tak lupa padaku
beberapa hari ini livi tak menyentuh ku ada apa dengan livi dia berubah sejak kenal dengan teman barunya sekarang livi sering pulang larut malam bahkan pernah pulang pagi ya tuhan ada apa dengan livi ku tiba-tiap bruk...suara livi membanting pintu dia amat berantakan,jalan sempoyongan dan,ya ampun bau alkohol tercium tajam dari mulutnya.livi sayang sejak kapan kamu suka alkohol
livi ku tambah berantakan,tiap hari plg malam ,mabuk dan sekarang livi ku sudah mulai kenal obat-obat terlarang ya ampun andai saja aku bisa mencegah mu memberi tahu mu untuk berhentidengal hal bodoh yg bisa meruksak diri ya tapi aku tak bisa
malam itu seperti biasa livi ku pulang larut malam dia semerawut sekali ah..livi aku sedih melihat mu seperti ini tiba-tiba aku melihat mu menggil dengan hebat dengan lemas kau mencari barang haram itu tapi baram haram itu habis kau beranjak ambil kunci mobil tapi tiba-tiba kau terjatuh dari mulut mu keluar busa tebal oh...tidak tolong jerit ku tapi siapa yg bisa mendengar ku tapi untung nya mbok nar mendengar suara livi yg jatuh lalu sirene ambulan pun membawa mu
aku menanti dengan cemas ya tuhan selamatkan livi tapi yang terdengar oleh ku ssat ini hanya jerit tangis keras dai ibu mu aku tambah khawatir apa yang trjadi denganmu kudengar derit pintu kamarmu di buka ku lihat wajah cantik ibu mu itu kini sembab oleh air mata,livi maaf kan mamah nak,selama ini mamah tak pernah memberi mu mu kasih sayang mengapa livi tidak mau beri mamah kesempatan mengapa livi pergi tinggal kan mamah livi teriak ibu mu kala itu
jadi kini livi ku telah pergi,pergi merengkuh keabadian dari sang khalik aku sedig tapi aku tahu kau tenang di sana karena kini rumah megah mu tak seperti neraka lagi sejak kau pergi orang tua mu berubah mereka hidup rkun tak seperti dulu terseyum lah livi aku tetap lah dear diary mu sebuah saksi bisu dari perjuangan seorang livi yang berusaha merengkuh sebuah mimpi.....

TAMAT

1 komentar: