Jangan Lupa Kunjungi Sponsor Kami

Cerpen : KISAH KI SETYO

Siapa yang tak kenal dengan ki setyo juragan kaya raya di kampung ku, kekayaan yang dia miliki tak terhitung jumlahnya, Tapi ki setyo adalah juragan yg pelit dan kejam ia kerap kali memberi pinjaman pada rakyat miskin dengan memberi bunga yang tinggi, entah berapa banyak yang menjadi korban kekejaman ki setyo, dan bapakku adalah salah satu korbannya, bapak telilit hutang piutang yang banyak pada juragan kejam itu dan akhir ya petaka itu pun terjadi bapak tak mampu melunasi semua hutang beserta bunga yang sudah menumpuk banyak, sampai pada suatu hari bapak mengajakku ngobrol di ruang tamu rumahku.....

'' Dien,maukah kau menikah dengan ki setyo? ''
'' Tidak, bapak dien tidak mau menjadi istri juragan tua yg kejam seperti ki setyo lagi pula ki setyo sudah         punya 6 istri, pokoknya dien tidak mau pak ''
'' Tapi nak, cuma inilah jalan yang bisa kita tempuh untuk menyelamat kan keluarga kita ''
'' Jadi bapak menjual dien pada ki setyo sebagai ganti hutang bapak? ''
'' Bukan begitu,mengertilah keadaan bapakmu ini,
'' Tapi pak dien tidak mau, dien tidak bisa ''
'' Pokoknya kamu harus mau, lagi pula bapak sudah menentukan tanggal pernikahan mu dengan ki setyo ''
'' Apa??? bapak sudah sudah menetap kan tanggal pernikahan dien dengan juragan tua itu??
'' Ya, minggu depan kamu akan segera menikah dengan ki setyo dan bapak harap kamu bisa terima keputusan bapak ''
'' Bapak jahat,bapak tak peduli dengan perasaan dien pokok nya dien benci bapak!!! ''

Aku berlari meninggalkan bapak dan beranjak pergi ke kamar, aku tak berhenti menangisi nasibku yg malang ini ya tuhan cobaan ini terlalu berat buatku ratapku dalam hati.
'' Dien, maafkan bapak dan ibumu ini nak, karena kami kamu harus menikah dengan juragan tua itu sebenarnya, ibu pun tak rela sungguh ibu tak rela sayang, tapi bagaimana lagi nak ''
'' Ibu, dien sayang sama bapak dan ibu, ibu tak usah pikirkan dien nanti penyakit ibu kambuh lagi bu ''
'' Andai saja ada cara lain ibu tak ingin kamu yg menanggung semua ini dan andai saja ibu bisa bantu kamu nak. ''
Ku peluk ibu yang kukasihi itu tak tega rasa nya melihat beliau menangis buatku ibu adala segalanya dan mungkin cobaan ini harus ikhlas aku jalani.
'' Bu jangan menangis lagi dien bisa mengerti, dan dien akan baik-baik saja asalkan ibu selalu sehat ''

Hari naas itupun tiba hari ini aku akan resmi di persunting oleh juragan tua yang tak tahu diri itu, rumah ku ramai di padati para undangan sedang si juragan tua itu menebar senyum dengan enaknya sedangkan aku, aku hanya bisa menahan isak tangis yg sebenarnya tak bisa ku bendung lagi, walaupun ki setyo bisa memperistriku, aku tak akan membiarkan dia mengambil kehormatan ku jauh-jauh hari sebelum hari ini tiba aku sudah memasang strategi aku akan memberi juragan tua itu obat tidur supaya dia tak akan berani memaksaku melaksanakan kewajibanku sebagai istri di malam pertama saat aku menikah nanti.
Acara pun selesai, akupun di boyong oleh rombongan ki setyo menuju istana megahnya, tapi buat ku istana megah itu tak ada beda nya dengan neraka.

'' Masuklah mulai malam ini, ini akan menjadi kamar mu sayang ''
'' Oh, kamar yang bagus dan mewah tapi.... ''
'' Tapi apa? ''
'' Tidak, aku cuma ingat ibu dan bapak saja ''
'' Oh, nanti juga kamu akan terbiasa yg penting sekarang kamu sudah sah menjadi istriku, dan sekarang lakukankanlah apa yg menjadi kewajibanmu yaitu melayaniku sayang, he...he...he... ''
'' Dasar juragan tua tak tahu diri aku tahu ki,tapi aku mau kasih sesuatu buat ki setyo''
'' Baik sekali kau sayang ''
'' Iya dong, aku buatkan aki minuman spesial di minum ya... ''
Juragan tua itupun meminum habis minuman yg sudah kucampur dengan obat tidur dan hasilnya juragan tua itupun terlelap tidur terkena reaksi obat yang sudah ku campur, malam ini aku bisa selamat tapi aku tetap harus memutar otak supaya bisa menghindari si juragan sinting itu untuk seterusnya.

Tak terasa sudah 1 bulan aku menjadi nyonya setyo dan aku bersukur selama ini aku bisa menjaga kehormatanku, dan untungnya ki setyo tak pernah berani memaksa ku tapi aku tetap harus waspada
di rumah megah itu aku seperti napi yg tak pernah bisa bebas untungnya ada mbok narsih
mbok narsihlah yg selalu menemani ku dia seperti ibuku.

'' Si mbok mengerti apa yang kamu rasakan, sabar ya nak ''
'' Terima kasih mbok, mbok.... kemana suami mbok kok aku belum pernah melihat nya? ''
'' Si mbok tak punya suami ''
'' Lho, bukan nya sulastri itu anak nya mbok? ''
'' Iya, sulastri anak saya tapi dia tak punya bapak karena bapaknya adalah seorang bejad yg tak bertanggung jawab ''
''Oh,maaf dien tidak tahu kalau suami mbok seperti itu''
''tidak apa-apa,kalau saja lastri tidak sakit dia bisa jadi teman ngobrol mu nak,entah kapan lastri akan sembuh si mbok sedih melihat keadaan lastri seperti itu
''sabar mbok,memamg nya apa yang membuat lastri menjadi seperti itu mbok??
''anu,itu,pokoknya lastri sakit karena suratan takdir,sudah ya si mbok harus ke dapur dulu''

aneh,mengapa mbok narsih seperti ketakutan apa yg sebenar ya yg terjadi dengan sulastri, sulastri sebaya dengan ku tapi dia mengalami depresi, keadaannya buat aku iba tiap hari sulastri hanya bisa menangis dan berteriak ketakutan, ah....aku jadi penasaran apa jangan-jangan ini ada hubungannya dengan ki setyo, kalau tebakan ini benar keterlaluan sekali jurangan tua itu....

Malam sudah larut tapi entah kenapa aku tak bisa tidur pikiran ku terus tertuju pada sulastri, tiba-tiba aku dengar suara klakson berbunyi, ah...itu pasti jurangan tua bangka yg datang aku mengitip dari jendela kamar ku, dan dugaan ku itu benar ki setyo yg datang tapi, aku kaget dengan apa yg ku lihat sekarang dengan mata kepala ku sendiri aku lihat ki setyo dengan enak nya merangkul mbok narsih dan mbok narsih cuma diam saja, sinting pembantu pun dia perdaya kurang ajar sekali dia rasa penasaran ku menjadi semakin besar ada apa dengan mbok narsih dan ki setyo dengan perlahan-lahan aku keluar dari kamar ku aku penasaran dengan mbok narsih apa yg di lakukan mereka nya??

Tiba-tiba aku mendengar suara mbok nar sedang berbicara dgn seseorang dan orang itu adalah ki setyo aku mengitip mereka di balik pintu aku penasaran sangat penasaran
''aku mohon setyo, lepaskan andien dia masih terlalu kecil untuk kau jadikan istri''
''kamu cemburu dengan anak kecil itu nar''
''sinting kamu, buat apa aku cemburu aku hanya iba pada gadis itu bukan nya kau sudah punya banyak istri belum puas juga???

''Itu bukan urusamu nar, kamu cuma jongos di sini tugasmu cuma menuruti perintah ku bukan mengatur ku.
''Aku tahu aku cuma jongos di sini dan aku tak pernah berhenti menyesali diri karena dulu mau bekerja padamu setyo, kau bukan saja merusak hidupku tapi kau juga sudah merampas kebahagiaan ku, kau rusak hidup ku sampai aku hamil dan yg lebih buat ku marah kau rusak juga silastri dia itu putrimu...

''Kau bilang lastri itu anakku, aku tak percaya bisa saja kau hamil dengan orang lain kau kira aku tak tahu kalau minto tukang kebun ku sudah lama menyukaimu bisa saja kalian punya hubungan lalu kau hamil''
''Cukup, aku tak pernah punya hubungan dengan minto dan aku bersumpah sulastri adalah anak mu setyo''
''Dasar tak tau diri anak sendiri kau rusak harus ya tempat mu itu di penjara terlalu banyak kejahatan yang kau buat, entah keberanian dari mana saat itu aku mendorong pintu hatiku sudah bercampur dengan kemarahan''
''Jadi kau dengar semua pembicaran ku dengan narsih dasar kamu kuarang ajar''
''aku muak melihat kebajadan mu ki, mbok nar harus ya melaporkan orang ini ke polisi dia pantes di penjara''
''diam kamu!!!''

Dengan kemarahan yang menjadi-jadi ki setyo menarik tanganku aku tak bisa melawan walau renta ki setyo terlalu kuat untuk kulawan dia menamparku berulang-ulang dengan segenap kekuatanku aku tendang tubuh rentanya sampai dia terjatuh aku berlari meninggalkan kamar itu tapi sial dia memanggil para centeng ya untuk menangkapku dan akhir ya aku pun tertangkap lagi.....
'' lepaskan aku''
''tidak semudah itu karena kau sudah berani pada ku kau harus ku hukum sayang''
''apa yang akan kau lakukan lepas kan aku''
''percuma kau melawan aku tak akan menyakitimu bukannya kau belum ku sentuh dan sekarang adalah waktu yg tepat buatku untuk mamaksamu melayani ku ha..ha..ha....
''tidak lepas kan aku sekarang''

Aku tak kuasa melawan aku sudah meronta-ronta tangan kedua centeng itu amat kuat ya Tuhan lindungi aku, tapi tiba-tiba mbok nar menodongkan pisau dari belakang punggung ki setyo
''lepaskan anak itu atau pisau ini akan menghabisi mu setyo''
''edan kamu nar, lepaskan pisau itu''
''aku serius setyo cepat kau lepaskan atau aku tak segan lagi menusuk mu cepat''
''jangan nar, lepaskan anak itu cepat goblok'' teriak ki setyo kepada para centengnya
akhirnya mereka melepaskanku juga aku masih kaget aku bigung harus berbuat apa saat itu
''larilah nah... cepat lari,
''tapi mbok bagaimana??
''sudah kau tak perlu pedulikan si mbok cepat lari yg jauh tinggalkan tempat ini''

Dengan segenap kekuatan aku berlari mmeninggalkan tempat itu yg ada di otak ku cuma satu saat ini aku harus ke kantor polisi untuk menolong mbok nar, akhir ya aku tiba juga di kantor dengan segenap keberanian yang ku miliki aku melaporkan kejahatan si keparat tua itu dan meminta polisi saat itu juga untuk menggerebek rumah ki setyo.

Polisi pun tiba di depan rumah keparat tua itu aku melihat ki setyo bersama centeng ya lari tapi polisi mengejar mereka aku berlari mencari mbok nar dan aku menemukan tubuh mbok nar bersimbah darah
''bertahan lah mbok''
''dengar kan si mbok,jika mbok meninggal titip sulastri nya nak''
''tidak,mbok pasti selamat''
''berjanjilah kamu akan merawat sulastri''
''ya aku berjanjji mbok''

Senyum itupun ku lihat di wajah mbok nar senyum terakhir yg ku lihat karena mbok nar menghembuskan nafas teakhirnya di pangkuanku.
Setahun berlalu aku bersyukur mimpi buruk itu telah berakhir, ki setyo akhirnya di penjara, sulastri di rawat di rumah sakit jiwa dan aku, sekarang aku kembali ke kampung halaman ku dan meniti hidup baru dan mengikis traumaku terhadap masa lalu.

TAMAT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar